Hari Rabu, lima hari sebelum Rasulullah berpulang ke rahmatullah,
panas tubuh akibat sakit itu seperti menyala. Rasa perih yang diderita beliau
semakin dasyat. Untuk beberapa saat Rasulullah, tak sadarkan diri. Setelah
siuman, beliau berkata,
“Tuanglah air dari tujuh kantong air yang diisi dari berbagai sumur ke atas badanku. Mudah-mudahkan aku sanggup keluar menemui orang-orang dan menyampaikan wasiatku kepada mereka.”
Rasulullah kemudian didudukan pada sebuah tempayan dan tubuh
beliau disiramkan air hingga beliau berkata, cukup,cukup!”
Rasulullah merasa badannya menjadi segar. Dengan kepala yang
terikat kain, beliau masuk ke masjid menuju mimbar. Sambil duduk di atas mimbar,
Nabi berpidato di depan kaum Muslimin,
“Allah telah memerangi orang-orang Yahudi dan Nasrani karena
mereka menjadikan kuburan-kuburan para nabi mereka sebagai tempat peribadahan.”
(HR. Bukhari)
Setelah itu dengan tegas beliau kembali bersabda,
“Jangan kamu kuburku sebagai berhala yang disembah!” (Imam Malik
dalam Muwatha)
Rasulullah, kemudian mengajukan dirinya untuk diqishash,
“Barangsiapa yang punggungnya pernah ku cambuk, ini punggungku dan
hendaklah ia membalas mencambuk! Dan barangsiapa yang pernah kumaki
kehormatannya, ini kehormatanku dan hendaklah ia membalasnya!”
Setelah berkata demikian, Rasulullah turun dari mimbar dan
menunaikan shalat Dzuhur. Selesai shalat, beliau bangkit kembali
naik ke mimbar dan mengulang perkataannya tadi dengan penuh kesungguhan. Tak lama kemudian ada seseorang yang bangkit dan berkata, “ Anda berutang kepada saya sejumlah tiga dirham.”
naik ke mimbar dan mengulang perkataannya tadi dengan penuh kesungguhan. Tak lama kemudian ada seseorang yang bangkit dan berkata, “ Anda berutang kepada saya sejumlah tiga dirham.”
Rasulullah pun berkata, “Wahai Fadhl, berikan kepadanya tiga
dirham!.
Dalam pidato beliau itu, Rasulullah berpesan agar selalu memperlakukan
orang-orang Anshar dengan sikap baik. Beliau bersabda,
“Aku wasiatkan kepada kalian agar selalu bersikap baik kepada
orang-orang Anshar! Mereka adalah teman kepercayaan dan orang dekatku. Mereka
telah menunaikan segala yang wajib mereka laksanakan dan yang tersisa hanyalah
apa yang harus mereka terima. Oleh karena itu, sambutlah dengan baik apa yang
datang dari orang baik mereka, dan maafkanlah orang yang tidak baik di antara
mereka!”.
Dalam satu riwayat lain, Rasulullah bersabda,
“Orang-orang akan bertambah banyak, sementara orang-orang Anshar
semakin menciut jumlahnya sehingga mereka umpama garam dalam makanan.
Barangsiapa di antara kalian mengurusi suatu perkara yang dapat memudharatkan
atau memberikan manfaat kepada seseorang , hendaklah ia menyambut (segala
sesuatu yang datang) dari orang yang baik di antara mereka, dan memaafkan orang
yang jahat di antara mereka!” (HR. Bukhari)
Kemudian Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba telah diperintahkan oleh Allah untuk
memilih yang diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu antara bunga dunia berapa
berapa pun yang disukainya atau apa yang ada di sisiNya. Maka hamba itu memilih
apa yang ada di sisi Allah.”
Abu Sa’id al Khudri menyebutkan, “Abu Bakar menangis saat
mendengarkan Rasulullah berkata demikian. Sambil menangis, ia mengucapkan,
‘Dengan sekaian bapak dan ibu kami, kami akan menebus anda, wahai Rasulullah !’
Kami yang mendengar ucapan Abu Bakar tercengang. Lantas orang-orang berkata
sesamanya, ‘Coba perhatikan Pak Tua itu, sementara Rasulullah memberitahukan
tentang seorang hamba yang diperintahkan oleh Allah untuk memilih antara bunga
dunia seberapa yang disukainya, atau apa yang ada di sisiNya dan hamba itu
memilih apa yang ada pada di sisi Allah. Ia malah mengatakan, ‘Dengan sekalian
bapak dan ibu kami, kami akan menebus anda, wahai Rasulullah!’ Pada hakikatnya,
yang dimaksud dengan hamba yang diperintahkan untuk memilih itu adalah
Rasulullah dan diantara kami, Abu Bakarlah yang lebih mengerti maksud dari
ucapan rasulullah tersebut,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah juga berpesan untuk selalu bersikap baik kepada Abu
Bakar, Rasulullah bersabda,
“Orang yang paling banyak memberikan jasa dan hartanya kepadaku
ialah Abu Bakar. Seandainya aku mengambil kekasih selain Rabb-ku, sungguh Abu Bakarlah
orangnya. Akan tetapi persaudaraan dan kasih sayang (di antara kami) hanyalah
lantaran Islam. Semua pintu kecil di dalam masjid harus ditutup kecuali pintu
kecil milik Abu Bakar,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hari Kamis, empat hari sebelum Rasulullah wafat, dengan rasa
sakit yang semakin berat mendera, Rasulullah berkata,
“Kemarilah, aku akan menuliskan kepada kalian sebuah surat, jika
(kalian berpegang pada) surat ini kalian tidak akan pernah tersesat!”
Ketika itu, beberaoa sahabat berada di rumah beliau, termasuk
Umar. Mendengar Rasulullah berkata demikian, Umar berkata, “Beliau sedang
dikuasai rasa sakit. Al Qur’an telah ada bersama kalian dan Kitabullah sudah
cukup untuk kamu.” Oleh karena itu, semua yang berada dalam rumah jadi
berselisih dan saling bertikai. Satu pihak mengatakan, “Mendekatlah, Rasulullah
akan menuliskan sesuatu kepada kalian!” Sementara pihak yang lain sependapat
dengan UMar. Dalam suasana gaduh akibat silang pendapat itu, Rasulullah pun
berkata, “ Tinggalkanlah aku! (HR. Bukhari)
Maka pada hari itu, Rasulullah mewasiatkan tiga perkara, yaitu
pertama, supaya orang-orang Yahudi, Nasrani dan Musyrikin diusir keluar dari
Jazirah Arab. Kedua, agar hadiah diberikan kepada utusan-utusan sebanyak yang
beliau berikan kepada mereka. Ketiga, perawi sudah tidak mengingatkannya lagi.
Boleh jadi, wasiat ketiga adalah untuk selalu berpegang teguh pada Al Qur’an
dan Sunnah; atau untuk memberangkatkan bala tentara yang dipimpin oleh Usamah;
atau tentang menjaga Shalat dan budak-budak yang dimiliki oleh kaum muslimin.
Meski Rasulullah berada dalam keadaan sakit parah, beliau tetap
melaksanakan shalat lima waktu secara berjama’ah samapi hari kamis, empat hari
sebelum beliau wafat. Pada hari itu Rasulullah hanya dapat shalat berjama’ah
hingga shalat magrib saja. Dan seperti biasanya, beliau membaca surat al
Mursalat dalam shalat itu.
Ketika waktu Isya, sakit beliau bertambah parah sehingga beliau
tidak sanggup keluar dari rumah untul shalat berjama’ah. Tentang saat itu,
Aisyah memaparkan, “Waktu itu Rasulullah bertanya, ‘Sudahkah orang-orang
shalat? Kamipun menjawab, ‘Belum, wahai Rasulullah. Mereka sedang menunggumu.’
Lantas beliau berkata, ‘Siapkan air di dalam tempayan untukku!’ setelah kami
mengerjakan permintaannya, beliaupun mandi. Kemudian beliau bangkit dan bediri,
namun kemudian beliau jatuh pingsan. Saat siuman, beliau bertanya lagi, ‘Apakah
orang-orang sudah shalat?’ Kemudian Rasulullah mandi dan ketika hendak bangkit,
ia pingsan lagi untuk kali kedua, dan hal yang sama juga terulang pada yang
ketiga kalinya. Oleh karena itu Rasulullah mengirim pesan kepada Abu Bakar
untuk mengimami shalat jama’ah. Dalam beberapa hari itulah Abu Bakar mengimami
tujuh belas kali shalat jama’ah di masa hidup Rasulullah.” (HR. Bukhari)
888sport Kenya | casino, sportsbook, live entertainment
BalasHapus888Sport offers betting 경기도 출장마사지 in all sports including 과천 출장샵 soccer, basketball, 의정부 출장안마 rugby, cricket, cricket and more in 광주 출장마사지 South 목포 출장안마 Africa.